Peran PSET UKRIM dalam Pemasangan Sistem Solar Panel 5 Gereja di Sumba.
Pada tanggal 8 – 13 Maret 2020, tim Pusat Studi Energi Terbarukan (PSET) UKRIM berangkat ke Sumba untuk melengkapi sistem solar panel dengan switch box (kotak sakelar) dan memastikan sistem berjalan dengan baik. Sebelumnya, Kepala PSET UKRIM, Pak Daniel telah menunjuk Rio, seorang alumni Universitas Kristen Immanuel dari prodi Fisika asal Sumba yang baru lulus tahun 2019 lalu, untuk memasang 5 sistem di 5 gereja pelosok di Sumba. Kelima perangkat sistem ini merupakan sumbangan dari salah satu gereja dari Amerika melalui Yogyakarta International Church (YIC). Bersamaan dengan pelayanan anak-anak oleh tim YIC, tim PSET UKRIM diantaranya Pak Daniel Pianka, Anita Yuan, dan Maria, seorang volunteer asal Spanyol, memasang kotak sakelar untuk mengoptimalkan sistem yang ada.
Kotak sakelar yang digunakan ini didesain oleh Tobias Werner, salah satu mahasiswa magang asal Jerman yang saat itu tidak dapat berangkat bersama tim karena sudah harus kembali ke Jerman. Namun sebelum pulang, ia menyelesaikan desain dan bersama mahasiswa dari Study Club Energi Terbarukan UKRIM merakit kotak sakelar, sampai melakukan quality check untuk memastikan alat berfungsi dengan baik. Dengan kotak sakelar ini, pengguna dapat menyalakan atau memadamkan lampu sesuai kebutuhan, menggunakan sistem untuk perangkat elektronik 12V DC dengan aman, dan dapat mengisi ulang daya telepon genggam dengan kabel USB.
Sekarang sistem solar panel di Sumba bekerja lebih optimal. Mama dan bapa di gereja mengaku sangat senang dengan sistem panel yang dilengkapi dengan sakelar. Jika biasanya mereka harus menggulung tembaga kabel langsung ke baterai (accu 100 Ah) untuk menyalakan pengeras suara di gereja, kini mereka hanya perlu menghubungkan kabel dengan plug dan memasukkannya ke soket yang tersedia di kotak sakelar sehingga lebih aman. Selain itu, mereka dapat mengisi ulang daya telepon genggam secara gratis dan menyalakan atau memadamkan lampu sesuai keinginan.
Untuk memastikan sistem berkelanjutan, Rio siap berangkat ke gereja bersangkutan apabila diperlukan untuk memperbaiki sesuatu, dan setiap gereja telah bersedia bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat sistem yang telah diberikan kepada mereka. Tim juga memberikan kuisioner untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan di masa mendatang guna mendukung perkembangan sistem kedepannya. Dengan ini, harapannya sistem dapat berjalan dengan baik untuk jangka waktu yang semestinya.